Bendungan Pintu Air 10 Cisadane




Bagi kalian yang tinggal di Kota Tangerang pasti sudah familiar dengan bendungan ini. Tapi apa kalian sudah sepenuhnya mengetahui tentang bendungan ini? Disini saya akan membahas tentang bendungan pintu air 10 atau yang biasa disebut dengan bendungan Cisadane. 
Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane ( Bendungan pintu sepuluh) terletak di jalan K.S Tubun  Kelurahan Kong Jaya, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Letak geografis bendungan berada di 106° 37’ 42.2” BT dan 06° 09’ 34.6” LS. Bendungan ini terletak di kawasan Tangerang, bendungan pintu sepuluh ini berada disebelah kanan jalan saat menuju ke pintu seribu yang jaraknya sekitar 3,2 Km kearah Barat Daya tepatnya di tengah-tengah sungai Cisadane. Lengkap yaw.


Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane ini dilengkapi 10 pintu gerak yang lebarnya masing-masing 10 meter persegi. Panjang tubuh bendungan 125 meter dengan kontruksi beton bertulang. Mesin penggerak pintu terdapat 5 buah yang setiap unitnya menggerakkan 2 buah pintu. Mesin-mesin pengendali pintu itu terdapat di atas bangunan. Jika debit air mulai banyak pada bagian depan bendungan maka petugas penjaga bendungan ini akan naik ke atas untuk mengendalikan mesin guna mengoperasikan pintu bendungan.Di samping bendungan terdapat ruang gudang yang berfungsi sebagai tempat kereta perbaikan apabila bendungan ini memiliki kerusakan. Terdapat juga  2 buah pintu penguras lumpur. Semua pintu berat masing-masing adalah 25 ton, tinggi pintu bawah 5 meter dan tinggi pintu atas 3 meter. Pada bangunan bendungan Cisadane memiliki dua saluran induk kiri dan saluran induk kanan yang masing-masing memiliki luas diantaranya saluran induk kiri sekitar 4,8 km dan saluran induk kanan 3,1 km, yang masing-masing untuk mengairi daerah persawahan di wilayah Tangerang. Debit air ini adalah 70 m3/ detik, irigasi Cisadane-Tangerang merupakan aliran sungai dari saluran induk kiri yang mengalir ke utara menyusuri tepi kiri yang dapat mengaliri air ke daerah dataran rendah yang ada disekitarnya. 

Bendungan ini di bangun pada masa kolonial Belanda, ketika terjadinya politik etis. Bendungan ini dibuat pada tahun 1925 dan selesai pada tahun 1931 hingga diresmikan dan bisa digunakan untuk keperluan masyarakat Tangerang, karena Tangerang adalah wilayah yang mempunyai areal persawahan seluas 40.663 hektar, keberadaan bendungan ini sangat membutuhkan suplai air untuk keperluan persawahan, peternakan ikan, perkebunan, dan lain sebagainya.Bagi Belanda pun bendungan ini sangat berguna dan bermanfaat sekali pada saat itu karena mereka tidak ingin rakyat mengalami gagal panen karena persawahan yang digarap para petani mengalami kekeringan karena tidak ada tempat penampungan air, Belanda pun sangat cerdik dalam hal membuat bendungan ini mereka berfikir karena daerah Tangerang itu berbatasan dengan Laut Jawa oleh karena itu mereka membuat bendungan itu agar tidak terendam banjir ketika musim hujan. Sekarang, bendungan Cisadane ini sudah termasuk benda cagar budaya karena umurnya yang sudah lebih dari 50 tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Pemerintahan Maulana Yusuf